
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di salah satu hotel di Batulicin, Senin siang. Bupati menyebutkan bahwa isu stunting telah menjadi tantangan serius bagi pembangunan sumber daya manusia di Bumi Bersujud. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Tanah Bumbu pada tahun 2024 tercatat sebesar 21,6 persen. Angka ini turun dari tahun 2023 yang mencapai 25,1 persen.
Meskipun demikian, capaian ini masih berada di atas target nasional sebesar 14 persen dan rata-rata Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 22,9 persen. Untuk itu, ia berharap penurunan stunting harus terus diakselerasi dan difokuskan. Pemerintah kabupaten (Pemkab) telah menetapkan target penurunan prevalensi stunting yang tertuang dalam Rancangan RPJMD Kabupaten Tahun 2025-2029. Rencana target penurunannya secara bertahap adalah 20,74 persen pada tahun 2025 dan mencapai angka 16,91 persen pada tahun 2030.
Capaian ini hanya bisa diraih dengan aksi percepatan penurunan dan pencegahan stunting, kolaborasi lintas sektor, serta komitmen bersama. Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk berperan, tidak terkecuali pihak perusahaan.
Dalam rakor TPPS ini, turut dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama tentang Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dengan para camat, kepala SKPD, forkopimda, sejumlah korporasi, serta Yayasan Rumah Pena. Rakor dihadiri oleh 150 peserta dari berbagai instansi, institusi, swasta, dan elemen masyarakat.
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
Program: Local news
Editor: Muhammad Fikri Syahrin