
TRIBUN-VIDEO.COM - Prancis yang dulu merupakan sekutu besar Israel, kini mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Bahkan bantuan yang dikirimkan Prancis ke Gaza jumlahnya tak tanggung-tanggung yakni 40 ton.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengirimkan bantuan ke Gaza setelah sebelumnya berkomitmen bakal mengakui Palestina sebagai negara.
Bantuan itu dikirimkan pada Jumat (1/8/2025) setelah militer Israel mengizinkan pengiriman bantuan ke Gaza melalui udara.
Prancis membagi pengiriman bantuan itu dalam empat penerbangan, yang masing-masing membawa 10 ton makanan ke Jalur Gaza.
Setelah mengirimkan bantuan itu, Presiden Macron mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membuka akses penuh ke Gaza.
Sebab menurut Macron, bantuan yang diberikan melalui jalur udara tidak cukup.
Sehingga ia menyerukan agar Israel mengizinkan akses penuh terhadap pengiriman bantuan ke Gaza untuk mengatasi risiko kelaparan.
"Bantuan melalui Airdrop saja tidak cukup. Israel harus mengizinkan akses kemanusiaan penuh untuk mengatasi risiko kelaparan," tulis Macron di X.
Macron juga mengucapkan terima kasih kepada mitra Yordania, Emirat dan Jerman atas dukungan mereka dalam operasi tersebut.
Adapun berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, terdapat setidaknya 154 orang meninggal akibat kelaparan di Gaza.
Kondisi kelaparan di Gaza muncul dengan meningkatnya angka malnutrisi serta kematian anak-anak dan balita akibat kelaparan.
Atas hal itu Prancis mengambil bagian dalam misi pengiriman bantuan kemanusiaan melalui jalur udara. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prancis Kirim Bantuan ke Gaza via Udara, Macron Serukan Akses Penuh, Bantuan Airdrop Saja Tak Cukup, .
Editor: Muhammad Barir
Program: Tribunnews Update
Host: Umi Wakhidah
Editor: Muhammad Taufiq Rahman Setyawan
Uploader: Bintang Nur Rahman
#prancis #gaza #palestina #emmanuelmacron #airdrop #israel #idf #hamas