
Dua bom berwarna putih tersebut dipajang di sisi kiri panggung, berseberangan dengan empat peti jenazah yang berada di sisi lain.
Terlihat warna merah pada ujung kedua bom tersebut, yang menggambarkan bom itu telah digunakan untuk membunuh sandera, lengkap dengan tulisan "Mereka dibunuh dengan bom AS" dalam bahasa Inggris.
Trevor Paul, mantan ahli amunisi Angkatan Darat AS, mengatakan dua bom yang dipajang di panggung itu adalah bom GBU-39 AS yang belum meledak.
"Jenis bom ini diproduksi secara eksklusif di Amerika Serikat," kata Trevor Paul dalam pernyataannya kepada Badan Verifikasi Berita Sanad Jaringan Al Jazeera.
Pernyataan pakar tersebut konsisten dengan investigasi sebelumnya yang dipublikasikan oleh media massa AS, termasuk New York Times dan CNN, yang mengungkapkan tentara Israel menggunakan bom tersebut dalam serangannya di Rafah pada Mei tahun 2024.
Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel yaitu Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan satu sandera lain bernama Oded Lifshitz (83), usia tersebut dilaporkan saat mereka ditahan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Editor Video: Salma
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini