TRIBUN-VIDEO.COM - Senjata kiriman Amerika Serikat, HIMARS telah digunakan Ukraina untuk menyerang wilayah selatan yang dikuasai Rusia.
Akibatnya, 12 perwira Rusia tewas dalam serangan tersebut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin pun murka mengetahui kabar itu.
Diketahui, serangan tersebut dilakukan diwilayah Kherson bagian selatan yang dikuasai Rusia.
Senjata HIMARS yang digunakan untuk melakukan serangan pun tak dapat dihalau menggunakan S-400 Rusia.
Serangan Ukraina menewaskan prajurit Rusia berpangkat jenderal dan kolonel.
Putin dikabarkan murka lantaran senjatanya tak mampu menangkal serangan tersebut.
HIMARS juga menghancurkan sebuah kawasan di Bandara Chornobaivka dan menimbulkan kerugian besar.
Rencana untuk merebut kembali wilayah selatan tersebut telah dipersiapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan matang.
Bahkan, sejuta tentara diterjunkan ke medan perang.
Namun, serangan pasukan Ukraina dan Rusia justru berdampak buruk di Kherson.
Berdasarkan sumber TASS dan RIA Novosti, serangan itu menghancurkan bangunan di kota itu.
Pasar terdekat, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal rusak parah.
Vladimir Leontyev, kepala pemerintahan sipil-militer kota itu menyalahkan serangan pada pasukan Ukraina.
Sebab, serangan yang dilakukan dengan senjata Amerika justru berdampak buruk.
"Ini adalah kejahatan terhadap penduduk sipil,” katanya kepada RIA Novosti.
Menurutnya, puluhan orang terluka dan ratusan kehilangan tempat tinggal.
(Tribun-Video.com/TribunJambi.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Serangan HIMARS Ukraina Tewaskan Jenderal Rusia dan 11 Prajurit, Vladimir Putin Murka,
.
Host: Tini Afshin
Video Production: Adam Sukmana