
TRIBUN-VIDEO.COM - Situasi mencekam saat Mesir mengerahkan tank Patton dan Abrams di Sinai.
Adapun penumpukan militer Mesir di dekat perbatasan Israel ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Mesir menumpuk kekuatan militernya di perbatasan Israel.
Hal ini membuat Tel Aviv ketar-ketir hingga mengeluarkan peringatan resmi kepada pemerintahan Mesir.
Pasalnya, penumpukan militer secara besar dan terus menerus dianggap sebagai pelanggaran perjanjian.
Perlu diketahui, kedua negara ini telah melakukan perjanjian damai tahun 1979 yang menetapkan bahwa sebagian besar Semenanjung Sinai harus tetap didemiliterisasi.
Sementara pengerahan tank dan pasukan Mesir ini berada di Semenanjung Sinai.
Dikutip dari Tribunnews.com, tentara Mesir telah mengerahkan tank tempur M60 Patton buatan AS.
Selain itu, Mesir mengerahkan pasukan dalam jumlah besar ke dekat penyeberangan Rafah di Gaza.
Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran kemungkinan Israel memakswa warga Palestina keluar dari Gaza ke Mesir.
Laporan tersebut juga mengklim Mesir mengerahkan 230 tank ke area tersebut.
Mesir juga mengerahkan tank modern M1A1 Abrams ke wilayah yang sama.
Pengerahan ini membuat Israel ketakutan dan marah kepada Mesir.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan evakuasi warga Gaza yang jadi korban perang ke Indonesia bukanlah relokasi.
Terkait dengan upaya evakuasi yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto tersebut, Sugiono menyatakan pihaknya siap melakukannya.
Dalam keterangan pers, Kamis (10/4), Sugiono mengatakan, Indonesia akan melakukan pengobatan dan perawatan terhadap rakyat Gaza.
Menurut Sugiono, tindakan tersebut sebagai upaya Indonesia dalam memainkan peran yang lebih luas untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Indonesia juga konsisten mendorong penyelesaian konflik Palestina-Israel berdasarkan prinsip solusi dua negara (two-state solution).
Lebih lanjut Sugiono menekankan bahwa keberadaan warga Gaza di Indonesia hanya sementara dan tak ada maksud untuk memindahkan mereka.
Mereka akan dikembalikan lagi ke asalnya seusai sembuh.
Mengenai upaya evakuasi, Indonesia saat ini berkonsultasi dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah untuk melancarkan program tersebut.
Sedangkan di dalam negeri, Kemenlu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyiapkan teknis pelaksanaan keberangkatan dan kepulangan korban perang Gaza.
Kepala Biro Info Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang menyatakan Kemenhan dan TNI siap mendukung gagasan Prabowo mengevakuasi 1000 warga Gaza ke Indonesia.
Frega menekankan, proses ini baru bisa terlaksana jika memang sudah ada perintah langsung dari presiden.(*)
Program: Hot Topic
Editor Video: Diah Putri Pamungkas