Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto, Penerbang Jet Tempur F 16 Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor

Просмотров: 6, 586   |   Загружено: 1 дн
icon
Tribunnews
icon
33
icon
Скачать
iconПодробнее о видео
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kepergian Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar TNI Angkatan Udara, para sahabat, dan semua yang pernah mengenal sosoknya.

Ia bukan sekadar penerbang tempur atau pejabat militer, melainkan juga panutan yang selalu menginspirasi lewat dedikasi dan kerendahan hatinya.

Di mata para sahabat, almarhum dikenal sebagai pribadi hangat, rendah hati, namun tegas dalam prinsip.

Sosok pemimpin yang tidak hanya memberi arahan, tapi juga hadir sebagai inspirator.

pengamat pertahanan Iwan Septiawan menungkap almarhum adalah figur yang tidak pelit ilmu.

Selalu terbuka berbagi informasi dan wawasan, terutama soal strategi pertahanan udara.

Marsma Fajar Adriyanto adalah mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispensau) yang dikenal inovatif.

Lewat tangan dinginnya, platform komunikasi TNI AU berkembang pesat, termasuk Airmen AU yang hadir dalam bentuk radio dan media sosial.

Inisiatif ini menjadikan TNI AU lebih dekat dengan publik dan terbuka secara informasi.

Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai pembina Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), serta tokoh di balik film patriotik Srigala Langit—film yang mengangkat kisah juang para prajurit udara dan membangkitkan semangat nasionalisme.

Salah satu kiprah heroiknya yang dikenang luas adalah saat insiden Bawean pada 3 Juli 2003.

Ketika itu, Kapten Fajar, yang menerbangkan F-16 Falcon 1 bersama Kapten Ian, terlibat manuver udara berbahaya dengan dua jet tempur F-18 Hornet milik militer Amerika Serikat yang melanggar wilayah udara Indonesia.

Dalam situasi genting tersebut, Falcon 1 berada dalam posisi terancam karena F-18 mengambil formasi menyerang. Falcon 2 yang diawaki Kapten Tonny dan Kapten Satriyo segera mengambil peran sebagai support fighter.

Meski tensi tinggi, Fajar dan tim menunjukkan sikap profesional dan berhasil menghalau pelanggaran tersebut tanpa bentrokan.

Aksi ini hingga kini dikenang sebagai simbol keberanian dan ketegasan TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara.

Marsma Fajar Adriyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 dan penerbang F-16 Fighting Falcon.

Selain menjabat sebagai Kadispensau, ia juga pernah menjabat sebagai Kapus Potdirga, posisi strategis dalam pembinaan potensi dirgantara nasional.

Namun tak ada yang bisa menduga, pagi ini menjadi akhir dari pengabdiannya. Saat melaksanakan kegiatan olahraga dirgantara musibah terjadi.

Pesawat jenis microlight dengan registrasi PK-S216 yang diterbangkannya terjatuh di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 09.00 WIB.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menyatakan bahwa pesawat telah melalui prosedur pengecekan sebelum terbang.

Namun, tak sampai satu jam setelah lepas landas, pesawat menghantam tanah dengan suara gemuruh yang terdengar hingga pemukiman warga.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kiprah Heroik Marsma Fajar Adriyanto, Penerbang F-16 yang Halau Jet Tempur AS di Insiden Bawean,

Похожие видео

Добавлено: 56 год.
Добавил:
  © 2019-2021
  Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto, Penerbang Jet Tempur F 16 Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor - RusLar.Me