TRIBUN-VIDEO.COM - Beberapa negara menghentikan dan menarik bantuan kemanusiaan dari Turki karena alasan keamanan.
Satu di antaranya adalah Jerman, Austria hingga China.
Mereka dilaporkan menarik bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan ke korban gempa Turki.
Penarikan bantuan tersebut merupakan buntut dari adanya kekacauan yang tidak terkendali akibat bentrok antar kelompok di Turki.
Aksi penjarahan yang melanda wilayah kota Hatay pasca puluhan toko ditinggal pemiliknya, telah memicu konflik lantaran puluhan anggota kelompok tersebut secara membabi buta mulai melancarkan aksi pencurian bersenjata.
Situasi yang mengancam ini lantas membuat 82 tentara dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria terpaksa berlindung di sebuah basecamp di Provinsi Hatay Selatan dengan organisasi internasional lainnya, sambil menunggu instruksi.
Meski situasi tersebut telah diamankan otoritas Turki , pasca kejadian tersebut Austria menarik pulang tim bantuan mereka dengan alasan keamanan.
Keputusan serupa juga diambil oleh Jerman, tepat sehari setelah Austria mundur dari Turki Badan Federal untuk Bantuan Teknis (TSW) sebuah lembaga yang mengkhususkan diri dalam membantu korban bencana alam asal Jerman ikut di dipulangkan.
Menyusul yang lainnya, Pemerintah China disebut telah membatalkan pengiriman tim penyelamat yang akan terbang ke Turki.
Asosiasi China untuk Pencegahan Bencana telah meminta tim penyelamat yang belum berangkat untuk membatalkan perjalanan mereka ke zona bencana di Turki dan Suriah.
Penarikan dilakukan lantaran mereka tidak mau menambah beban negara yang sedang dilanda bencana alam tersebut, terlebih jumlah korban jiwa semakin hari kian membludak.
Hal ini membuat China pesimistis dengan adanya kemungkinan korban selamat yang terperangkap di cuaca dingin.
Sebagai gantinya, Pemerintah China menawarkan paket bantuan kepada Turki senilai 40 juta Yuan dan 30 juta yuan dalam bantuan kemanusiaan darurat ke Suriah.
Kelompok pencarian dan penyelamatan Israel United Hatzalah juga meninggalkan Turki setelah enam hari karena "ancaman keamanan yang signifikan."
Setelah beberapa menarik bantuannya seorang dokter Suriah di rumah sakit bersalin di provinsi Idlib mengungkap kondisi kritis yang terjadi di wilayahnya.
Lambatnya bantuan pengiriman alat medis membuat rumah sakit menunda sejumlah operasi darurat.
Kurangnya pasokan makanan, minuman, dan tenda pengungsian menyebabkan ratusan orang hidup dalam keterbatasan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan sempat memperingatkan bencana kemanusiaan kedua dapat terjadi apabila para penyintas tidak segera mendapatkan tempat berlindung, makanan, air dan obat dengan cepat.(*)
Host: Saradita
Video production: Yohanes Anton
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Meninggal di Gempa Turki dan Suriah Naik Jadi 33.000 Jiwa, Beberapa Negara Tarik Bantuan, .
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews