
TRIBUN-VIDEO.COM- Israel "terpecah" seusai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana menduduki seluruh wilayah Gaza.
Keputusan diambil, tak lama setelah Hamas merilis video sandera Israel yang kurus karena kelaparan.
Alih-alih mendapat dukungan, Netanyahu justru menghadapi gelombang kecaman berbagai arah.
Baik dari warga sipil, keluarga sandera, hingga petinggi militer Israel sendiri termasuk Kepala Staf IDF Letjen Eyal Zamir.
Para mantan pejabat keamanan bahkan meminta intervensi Amerika Serikat (AS) untuk menekan Netanyahu agar mau menghentikan perang.
Hal ini menandai eskalasi yang signifikan dalam strategi Israel.
Bergerak melampaui operasi sebelumnya untuk mencakup seluruh wilayah, termasuk wilayah-wilayah di mana para sandera diyakini ditahan, seperti dilansir Al Jazeera.
Dilaporkan Kabinet perang Netanyahu siap untuk menyetujui perluasan operasi militer di seluruh Gaza.
Langkah ini dimaksudkan untuk menghabisi Hamas, mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Namun demikian, rencana Netanyahu ini ternyata tidak disambut IDF.
Beberapa pejabat militer telah menyuarakan keprihatinan bahwa pendudukan penuh dapat membahayakan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, dilaporkan telah mengungkapkan rasa frustrasinya.
Ia mengungkapkam dalam diskusi tertutup atas ketiadaan strategi yang koheren dan definitif untuk memandu perang Gaza yang sedang berlangsung, Middle East Monitor melaporkan.
(Tribun-Video.com/Aljazeera.com)
Artikel ini telah tayang dengan judul Netanyahu wants to ‘occupy Gaza’, what do Israeli people, military think?
Program: Live Update
Host: Yustina Kartika Gati
Editor: Agilio OktoViasta
Uploader: Restu Riyawan
#Netanyahu #Gaza #IsraelGaza #Israel #zionis #PerangIsrael #SanderaIsrael #KonflikTimurTengah #BeritaInternasional #BeritaTerkini #KrisisGaza #KeluargaSandera #IsraelPecah #ProtesDiIsrael #DuniaKecamIsrael #BeritaDunia #PerangGaza