Mantan PM Italia Bocorkan Perang Tak akan Terjadi jika Zelensky Berhenti Serang Separatis Donbass

Просмотров: 171, 424   |   Загружено: 2 год.
icon
Tribunnews
icon
1, 488
icon
Скачать
iconПодробнее о видео
TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi belakangan ini menjadi sorotan.

Ia membocorkan sebenarnya perang Rusia dan Ukraina tak akan terjadi.

Hal ini jika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berhenti menyerang separatis di Donbass (Ukraina timur).

Hal tersebut diungkapkan Berlusconi kepada awak media seusai pemungutan suara untuk pemilihan daerah di Lombardy pada Minggu (12/2/2023).

Berlusconi menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Menurutnya, Zelensky sebagai biang keladi invasi Rusia ke Ukraina.

Berlusconi sering menyebutkan persahabatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bahkan hingga invasi Moskwa ke Ukraina.

Pada September 2022, Berlusconi menuturkan bahwa Putin memiliki telah didorong untuk berperang dan menginginkan Kyiv dipimpin “orang-orang baik”.

Pemimpin partai konservatif Forza Italia itu mengaku tidak akan pernah berbicara dengan Zelensky.

Hal ini karena pihaknya menyaksikan kehancuran negaranya dan pembantaian tentara dan warga sipilnya.

“Saya tidak akan pernah berbicara dengan Zelensky karena kami menyaksikan kehancuran negaranya dan pembantaian tentara dan warga sipilnya,” kata Berlusconi.

Ia membeberkan, jika Zelensky berhenti menyerang dua republik separatis di Ukraina timur alias Donbass maka perang tidak akan terjadi.

Dua republik yang dimaksud adalah Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang pro dengan Rusia.

“Jadi saya menilai, sangat, sangat negatif, perilaku pria ini,” ujar Berlusconi.

Kemudian, ia juga menyoroti pertemuan Presiden Prancis dan Kanselir Jerman dengan Zelensky.

Berlusconi menuding Perancis membahayakan persatuan Uni Eropa.

Hal ini karena menggelar makan malam di Paris dengan Zelensky dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, dengan mengecualikan sekutu Eropa lainnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Italia,  Giorgia Meloni merasa jengkel dengan pertemuan Presiden Zelensky dengan Presiden Macron dan Kanselir Scholz.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengkritik Prancis dan Jerman setelah dia tidak diundang makan malam di Paris dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Hal ini menambah gesekan antara sekutu Uni Eropa.

Meloni mengungkapkan, hal tersebut sebagai hinaan sehingga pertemuan Zelensky tak pantas.

Padahal selama ini, Uni Eropa menggalang persatuan untuk mendukung Ukraina.

“Saya pikir kekuatan kita dalam pertarungan ini adalah persatuan,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Zelenskyy memulai kunjungan  ke Eropa Barat pada hari Rabu kemarin.

Di Prancis, ia makan malam bersama Presiden Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelum KTT Uni Eropa pada hari Kamis (9/2/2023).

Meski begitu, Perdana Menteri Italia  kemudian bertemu Zelenskyy di sela-sela pertemuan KTT Uni Eropa.

Meski begitu, PM Italia Meloni telah berjanji untuk mempertahankan sikap pro-Ukraina yang sama.

Meskipun beberapa sekutu koalisinya merasa was-was.

Meloni mengatakan pemasokan bantuan kepada Kyiv adalah cara terbaik untuk mewujudkan perdamaian.

(Tribun-Video.com/ Kompas.com)  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Sebut Zelensky Biang Keladi Invasi Rusia ke Ukraina", Klik untuk baca: .
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru

HOST: BIMA MAULANA
VP: YOHANES ANTON

#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews

Похожие видео

Добавлено: 55 год.
Добавил:
  © 2019-2021
  Mantan PM Italia Bocorkan Perang Tak akan Terjadi jika Zelensky Berhenti Serang Separatis Donbass - RusLar.Me