TRIBUN-VIDEO.COM - Iran dikabarkan berencana memberi hadiah berupa drone canggih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kabar itu pun telah didengar oleh Amerika Serikat (AS).
Menanggapi hal ini, AS sedang mengembangkan teknologi yang dapat melawan senjata tersebut.
Gedung Putih meyakini bahwa Iran akan memberikan ratusan kendaran udara tak berawak (UAV) kepada Rusia.
Termasuk drone bersenjata untuk digunakan dalam invasi ke Ukraina.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyebut, dukungan Iran adalah indikasi bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina "berakibat pada kelangsungan senjatanya sendiri."
"Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus UAV, termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat," kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan.
Dikutip dari Newsweek, AS rupanya tak tinggal diam menghadapi hal tersebut.
Baru-baru ini Washington mengembangkan teknologi di gudang senjatanya yang dapat menetralisir drone.
Menurut laporan dari The Defense Post, teknologi itu dikenal sebagai Sistem Terpadu Pertahanan Udara Laut.
Sistem itu dilengkapi dengan radar 360 derajat, rudal Stinger, senjata berat dan peperangan elektronik multifungsi untuk memerangi drone.
Para insinyur Naval Information Warfare Center (NIWC) kini tengah melakukan pengujian dan evaluasi lanjut tahun ini.
Sementara itu, Iran telah menanggapi tuduhan AS bahwa Teheran siap mengirim kendaraan udara tak berawak (UAV) bersenjata ke Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan kerja sama antara Republik Islam Iran dan Federasi Rusia sudah ada sejak sebelum dimulainya perang Ukraina.
Kanaani menyebut tidak ada perkembangan khusus yang terjadi baru-baru ini dalam pengiriman drone.
(Tribun-Video.com)
VP: Yogi Putra
Host: Agung Laksono