TRIBUN-VIDEO.COM - Militer Israel melihat tanda-tanda bahwa senjata Barat telah diselundupkan dari Ukraina ke Iran.
Seorang komandan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis (15/6/2023) mengatakan Yerusalem sangat prihatin atas risiko senjata yang disediakan oleh AS dan negara-negara Barat lainnya ke Ukraina berakhir di tangan musuh bebuyutan mereka.
Para ahli mendukung kekhawatiran tersebut.
Banyak di antaranya menilai, situasi perang Rusia-Ukraina bisa berubah makin panjang dan pelik karena penyelundupan senjata ini.
Komandan anonim Israel mengatakan bahwa peluncur rudal anti-tank Javelin termasuk di antara senjata yang telah dialihkan ke Iran.
Terutama melalui Laut Hitam dan Mediterania dan seterusnya melintasi daratan.
Komandan Israel mengatakan formasi pro-Rusia termotivasi untuk mentransfer senjata yang dipasok AS yang ditangkap karena hubungan pertahanan yang erat antara Moskow dan Teheran.
Sementara elemen pro-Ukraina sebagian besar dimotivasi oleh uang untuk menyelundupkan senjata.
Ia berpendapat bahwa situasinya "sangat berbahaya" karena dua perhatian utama Israel.
Salah satunya adalah Iran dapat meneliti kemampuan, dan kemudian belajar bagaimana membuatnya.
Masalah lainnya adalah Israel sangat khawatir bahwa sebagian dari kemampuan ini akan jatuh ke tangan Hizbullah dan Hamas.
Komandan Israel itu mengatakan visibilitas jumlah pengalihan yang tepat sulit dipastikan karena fokus tradisional IDF pada pemantauan peristiwa hanya di Timur Tengah.
Sementara ruang lingkup aliran senjata saat ini meluas ke Eropa dan Afrika Utara.
Sumber lain, yang bekerja dalam intelijen untuk negara asing, mengidentifikasi Newsweek peristiwa khusus pada 20 Agustus 2022.
Saat itu pesawat angkut Il-76 Rusia dikatakan telah menurunkan kargo di Teheran senilai sekitar 100 juta dolar, termasuk senjata Barat.
Senjata-senjata itu dikatakan termasuk Javelins buatan AS dan Next-Generation Light Anti-armor Weapons (NLAWs) buatan Inggris.
Sumber tersebut memberikan citra satelit untuk menguatkan informasi tersebut.
Ia menilai bahwa senjata semacam itu disediakan bagi Iran untuk merekayasa balik dengan imbalan memasok Rusia dengan pesawat tak berawak untuk digunakan di Ukraina.
Newsweek tidak dapat memverifikasi citra tersebut secara independen.
Kekhawatiran ini muncul pada saat meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, yang terus saling mengancam.
Israel juga telah menyaksikan perkembangan yang meresahkan lebih dekat ke rumah.
Sebab kekerasan Israel-Palestina memburuk secara signifikan selama setahun terakhir, dengan beberapa bentrokan paling dramatis meletus di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, sementara latihan saingan telah diadakan oleh Hizbullah dan IDF di sisi mereka masing-masing di perbatasan Lebanon-Israel.(*)
Host: Saradita
VP: Yohanes Anton
Artikel ini telah tayang di Newsweek dengan judul Israel Worries U.S. Weapons for Ukraine Are Ending Up in Iran's Hands
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik