AMBISI GILA NETANYAHU Rebut Gaza Buat Kepala Staf Militer Cekcok hingga Ancam Dipecat

Подробнее о видео

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

#benjaminnetanyahu #netanyahu #pmisrael #eyalzamir #tentaraisrael #israeldefenseforces #idf #hamas #israel #perangisrael #perangpalestina #palestinavsisrael #palestina #zionis #yahudi #gaza #jalurgaza

SURYA.CO.ID - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana memperluas operasi militer untuk menaklukkan secara penuh Jalur Gaza, Palestina.

Netanyahu mengancam pejabat pemerintah untuk mundur jika tidak setuju.

Bahkan Benjamin Netanyahu terlibat perselisihan dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Eyal Zamir saat rapat membahas penaklukan total Jalur Gaza, Palestina.

Media penyiaran Israel Kan melaporkan Zamir menolak keras rencana Netanyahu melakukan operasi militer secara penuh di Gaza.

Netanyahu disebut menggelar pertemuan kabinet keamanan pada, Selasa (5/8/2025).

Seorang pejabat dalam laporan itu mengatakan rapat tersebut untuk mendukung penaklukan Gaza.

Menurut Zamir rencana tersebut bisa "menjebak" jika diteruskan.

Netanyahu seketika murka.

"Jangan mengancam mundur di media," kata PM Israel itu, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/8).

Zamir disebut siap meninggalkan jabatan yang diemban jika negosiasi gencatan senjata dengan Hamas tak berlanjut.

Menurut Zamir rencana tersebut bisa "menjebak" jika diteruskan. Netanyahu seketika murka.

"Jangan mengancam mundur di media," kata PM Israel itu, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/8).

Zamir disebut siap meninggalkan jabatan yang diemban jika negosiasi gencatan senjata dengan Hamas tak berlanjut.

Proposal Zamir, menurut laporan media Israel, akan secara bertahap memperluas pertempuran di Gaza sehingga operasi bisa dihentikan dengan mudah jika gencatan dinegosiasikan.

Tak cuma dari pejabat tinggi militer, penolakan okupansi Gaza juga muncul dari oposisi pemerintah.

Pemimpin oposisi termasuk eks PM Israel Yair Lapid menilai rencana Netanyahu justru bisa menyebabkan sandera kelaparan hingga dalam bahaya imbas operasi penuh.

Dampak lain yang dia gambarkan adalah pengeluaran pemerintah membengkak sebab harus membiayai 2 juta warga di Gaza.

Sealin itu membayar listrik hingga operasi sekolah dengan pajak warga Israel.

"Jika kita menduduki dan mencaplok Gaza, lupakan saja bantuan [Arab] Saudi, [Uni] Emirat Arab, atau Eropa yang mendanai kehidupan warga Palestina," kata Lapid.

Dia lalu berujar, "Anda mencaplok - Anda yang bayar. Anda mencaplok - mulai saat itu, semuanya menjadi tanggungan Anda."

( Aljazeera)



Editor Video : Yogi Putra
Uploader:

Jangan hanya di YouTube, ikuti juga saluran WhatsApp kami! Dapatkan update video terbaru, informasi eksklusif, dan konten menarik lainnya langsung di ponselmu. Klik link di deskripsi untuk bergabung dan jadi yang pertama tahu tentang video-video terbaru dari Harian Surya! Jangan sampai ketinggalan!


Website:


Instagram:


Facebook:


YOUTUBE


#suryaonline #hariansurya #TribunnewsSURYA