TRIBUN-VIDEO.COM - Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota Iptu Abdul Bayu Anand, mengatakan wanita yang dibakar hidup-hidup itu bernama Wage Suti.
Ia memperkirakan korban berusia antara 30 hingga 40-an tahun.
Abdul menyebut Wage Suti merupakan warga perantau di Sorong.
Sementara itu Ketua KKST Kota Sorong, La Tumpu, memastikan Wage Suti bukan bagian sindikat penculikan anak seperti yang dituduhkan warga.
La Tumpu mengatakan Wage Suti adalah warganya yang mengalami gangguan jiwa alias ODGJ.
Karena kondisinya itu, Wage Suti kerap jalan sembarangan.
Diketahui korban dibakar hidup-hidup oleh massa karena dituding menjadi pelaku penculikan anak-anak.
Sebelum dibakar massa, korban sempat dikeroyok dan dianiaya.
Setelah insiden mengerikan tersebut, pemerintah Kota Sorong, Papua Barat Daya memberikan santunan Rp 50 juta untuk pemulangan wanita yang meninggal dunia akibat dibakar hidup-hidup.
Jenazah wanita bernama Wage Suti itu dipulangkan ke kampung halamannya menggunakan pesawat.
Penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga, ikut mengantarkan jenazah Wage Suti ke Bandara Domine Edwar Osok DEO Sorong.
Ia menyerahkan santunan sekaligus melepas kenazah untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Sulawesi Tenggara.
George Yarangga minta masyarakat agar tidak muda termakan isu yang kebenarannya belum pasti.
Terlebih isu-isu media sosial yang sangat cepat beredar.
Pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait dengan isu penculikan anak di wilayah Kota Sorong.
PIhany ajuga mengimbau agar masyarakat tak main hakim sendiri dan menyerahkan semua kejahatan pada kepolisian agar diproses sesuai hukum yang berlaku.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews